RAMADAN

Sekadar Teks Tertulis yang Kacau

14 Maret 2024   21:51 Diperbarui: 19 April 2024   14:40 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekadar Teks Tertulis yang Kacau
DOK. PRI

Lebih dari itu, ketidakhadiran pikiran menjadi aliran tulisan-gambar, seperti fotografis dengan lintasan dan jejak-jejak dunia indera tidak pernah cukup menghasilkan kedalaman selera.

Setiap kata-kata dan angka-angka dalam kecerahan wajah para aktivis dan tokoh reformasi di bagian dalam mendadak keluar dari gambar ganda: ilusi dan mimpi. 

Apa yang diserap gaya dalam gambar bukan yang ada pada ‘isi’ penampilan, tetapi sesuatu yang telah keluar dari teka-teki, dari sesuatu yang samar atau bukan sesuatu yang tidak terlihat dari tubuh. Ketika terjadi ketidakhadiran pikiran, maka aliran hasrat yang memisahkan dirinya dari sesuatu yang awalnya tidak masuk akal ‘menjadi masuk akal’. 

Untuk hal tersebut, sebuah tulisan subversif setidaknya akan memadukan aliran hasrat dan aliran bid'ah.

Katakanlah, seorang kolektor lukisan melihat representasi lukisan hanyalah khayalan mentah dari aliran produksi benda. Perpaduan gambar dan aksiden bercampur-aduk representasi gambar yang memuat peristiwa-peristiwa segera ditandai, menguji apa ingatan muncul atau tidak, sejenis daya pesona yang menerobosnya. 

Saya melihat cahaya bukanlah cahaya matahari yang jika saya melihatnya secara terbuka dan tanpa berkedip sedikitpun akan mengganggu mata saya, tetapi kesilauan yang berbeda dari obyek luar sehingga permulaan tanda ada di akhir tanda.

Dari titik awal, cahaya bukan hanya kesilauan jika memandangnya, tetapi juga melepaskan representasi diri yang termuat dalam gagasan  mengenai aliran  gambar matahari ataupun cahaya artifisial melalui citra atau media yang dibuat secara sederhana dan berkelimpahan. 

Sebagaimana Michel Foucault melihat serangkaian tanda, benda-benda atau representasi diri telah lama dididik secara terbuka oleh episteme. Suatu penyingkapan kekerasan cahaya (fotografi, gambar-tulisan di layar ponsel atau medsos) telah digembar-gemborkan dalam pemikiran modern.

Dibandingkan seni atau gambar tidak merepresentasikan dirinya dengan obyek  ingatan, maka obyek hasrat dalam lintasan dan jejak sebagai makna yang tidak pasti bagi tulisan. 

Karena berbeda dengan tanda, gambar membutuhkan kemandirian wujudnya sebagai prasyarat untuk memasuki dunia nyata yang ditandai. 

Wujud nyata semakin dimiripkan dan disisipkan dengan yang lain menjadi gambar tiruan sekalipun. Gambar tiruan itu tidak akan dihabiskan demi meloloskan representasi gambar pergerakan Reformasi yang bukan bayangannya sendiri, karena gaya seni terlepas dari sesuatu obyek yang dapat direpresentasikan sesuai dengan selera yang tidak terlihat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun